Rabu, 10 Juni 2020

Tawangmangu yang Menakjubkan

Oleh : Rere Sularita

      Jawa Tengah adalah kampung halaman tercinta, dimana terdapat banyak tempat wisata, tempat kulineran, tempat pendidikan dan masih banyak lagi. Sebagai tempat penghilang  penat dari kota Jakarta. Tempat menenangkan diri, tempat berteman dengan alam, berjalan di kaki gunung, bermain di sungai dengan kaki yang di celupkan ke dalam air, berjalan di tengah sawah dengan angin yang berhembus kencang dan membantu para petani menanam padi. Bahagia sesederhana itu.

     Setelah lama bergelut dengan hiruk pikuk Kota Jakarta, saya dan keluarga saya memutuskan untuk mengunjungi destinasi wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah, yaitu Tawangmangu.

      Pagi yang cerah, suara burung berkicauan, langit biru membentang dengan indahnya dan bunga - bunga di halaman rumah berseri - seri mengikuti angin yang berhembus. Matahari yang bersinar dengan hangatnya dan angin yang menenangkan membuat saya sangat menikmati perjalanan itu. Selama perjalanan melihat pohon - pohon yang menjulang tinggi, gunung yang masih tertutupi kabut dengan tebalnya dan sawah terhampar sangat luasnya yang sangat memanjakan mata.

     Jalan yang berkelok - kelok menambah kesan " Selamat Datang di Tawangmangu". Ditambah dengan pohon - pohon tumbuh dengan rindangnya, bebatuan besar di sepanjang jalan menanjak yang memperlihatkan " Tawangmangu " dengan asrinya. Rumah - rumah di samping kanan kiri jalan tersusun dengan rapih dan penduduk yang sedang bercengkrama dengan asiknya diluar rumah.

     Selama hampir 1 jam setengah, waktu menunjukkan pukul 10.00 A.M, tiba di tempat tujuan. Saya memperhatikan sekitar, kupu - kupu terbang dengan sayap indahnya dan burung berterbangan ria menandakan senang banyak yang berkunjung. Grojogan Sewu, itu namanya. Wisata ini terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.


    Pohon - pohon yang hidup ratusan tahun masih berdiri dengan gagahnya, pedagang yang sibuk menjajakan barang dagangannya dan terdapat tempat sewaan kuda dari penduduk setempat untuk di tunggangi dan berkeliling di sekitar Wisata Alam Grojogan Sewu.

      Untuk bisa sampai ke Grojogan Sewu, harus melewati beberapa ratus anak tangga yang berkelok - kelok, di setiap turunan anak tangga terdapat pos untuk istirahat yang dinamakan ' shelter ' terdiri dari 10 shelter untuk mencapai Wisata Alam Grojogan Sewu. Sebelum sampai disana, saya melewati outbond flying fox, dan disepanjang perjalanan menuju Grojogan Sewu banyak kera - kera yang berkeliaran yang seharusnya tidak diganggu.

     Harus berjalan melewati 1.250 anak tangga agar bisa mencapai puncaknya. Sejuknya udara dan indahnya panorama sekitar langsung menghapus rasa lelah. Pertama kali melihatnya, secara langsung disuguhkan dengan pemandangan yang mengagumkan sekali, air terjun yang jatuh sangat derasnya dari ketinggian kurang lebih 81 meter dan dikelilingi tebing - tebing tinggi yang ditumbuhi dengan pepohonan hijau, dan suara air terjun yang membuat suasana menenangkan.


      Dengan harga tiket yang terbilang cukup murah hanya Rp. 7000/orang, dapat menikmati pemandangan yang membuat saya ‘ speechless ‘ dengan ciptaan Allah Swt. yang begitu indahnya. Pepohonan rindang yang selalu menemani dan menjadi sahabat ketika berada disana. Udara yang sejuk membuat hati dan pikiran tenang.  

     Grojogan Sewu juga memiliki sebuah mitos yang berkembang dari warga setempat. Mitos ini berlaku untuk pasangan yang belum menikah, menurut penduduk warga sekitar, mitos yang berkembang bagi sepasang kekasih yang belum menikah berani melintasi jembatan di depan air terjun, maka hubungannya akan putus, tidak sampai ke jenjang pernikahan.

     Menciptakan memori yang berkesan, saya dan keluarga berfoto - foto dan mengabadikan momen yang tak pernah terlupakan tentang " Air terjun Seribu ".

     Setelah lelah naik - turun tangga, dengan nafas yang masih sedikit tersenggal - senggal, karena saya sangat ingin tahu dengan tempat hiburan yang terkenal juga dan akhirnya saya mengunjungi tempat hiburan yang dikenal dengan " Bukit Sekipan " yang berlokasi di jalan Sekipan, Kalisoro, Tawangmangu, Jawa Tengah.  

    Di awal pintu masuk, disuguhkan dengan papan nama “ Bukit Sekipan “dan patung - patung beraneka ragam seperti, sapi, harimau, kudanil, burung elang dan keong mas. Patung - patung ini dipahat dengan sangat apik sekali. Ukurannya mirip seukuran tubuh manusia dan bentuknya mirip dengan yang aslinya.


     Jalan yang dipenuhi oleh berbagai macam warna membuat tempat hiburan ini menjadi lebih hidup dan berwarna, diatas kepala terlihat banyak sekali payung warna - warni dan lampion yang menggantung dengan indahnya menambah kesan cantik yang tidak pernah lepas di pandang. Lalu, terdapat 90 spot untuk berfoto yang sangat menarik dan instagramable. Terdapat outbond yang seru dan didalamnya juga terdapat berbagai wahana permainan yang sangat banyak yang unik dan menarik.

     Bukit Sekipan, memiliki kesan tersendiri untuk siapapun yang melihatnya. Bukit Sekipan mempunyai tema wahana berbeda yang menambah ciri khas dari wisata ini, seperti wahana Kampung Halloween, Taman Lampion, 3D Art, Replika Presiden RI, Miniatur Dunia, Waterboom Mini, Gembok Cinta, Gua Hantu, Kapal Titanic dan masih banyak spot foto selfie lainnya. Dengan harga tiket masuk Rp. 50.000, saya mendapatkan lebih dari cukup dan sangat menikmati sekali. Fasilitasnya juga memadai, seperti tempat parkir, toilet, tempat ibadah, dan tempat makanan atau resto.

    Selain itu, Bukit Sekipan ini terlihat sangat bersih dan terawat sekali. Ditambah dengan suasana alam di sekitar Bukit Sekipan yang sangat asri dan alami. Siapapun yang mengunjunginya pasti seakan tersihir dengan yang ada di dalamnya. Seolah - olah Bukit Sekipan ini mempunyai magnet untuk siapa saja yang berkunjung, untuk mencoba semua sarana yang berada di ‘ Bukit Sekipan ‘ serta, tidak luput dari keramahtamahan  penjaganya.

       Di Bukit Sekipan ini saya melakukan berbagai aktivitas seperti jalan-jalan sembari menikmati pemadangan gunung lawu yang menawan, berjalan dibawah awan yang sedikit gelap dan matahari yang sedikit demi sedikit tenggelam menyisakan kesunyian, gerimis perlahan – lahan turun membasahi tanah dan rerumputan. Karena jam sudah menunjukkan pukul 17.00 P.M dan hari sudah semakin petang, saya memutuskan untuk menyudahi perjalanan, dan kembali ke rumah. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan tapi menyenangkan, akhirnya saya dan keluarga sampai rumah dengan selamat dan beristirahat.

 

        Mengabadikan sebuah ‘momen’ tidak hanya dengan mengingatnya saja, tetapi juga harus menikmatinya, agar ‘ momen ‘ itu akan selalu tersimpan rapi dan menetap  dalam memori ingatan. Menciptakan kenangan yang murni dari ‘ hati ‘ yang benar – benar kita rasakan dalam ‘ hati ‘ akan menjadi kenangan  yang paling manis sepanjang hidup. Jika sedang bernostalgia, pasti akan selalu terbayang. Ambil kenangannya dan tinggalkan jejak. Pengalaman bukanlah soal kemewahan tetapi bagaimana kita bisa bahagia dengan cara yang sederhana.

         Banyak sekali nikmat yang Tuhan berikan, dan sebagai penikmatnya harus selalu bersyukur dan selalu merasa cukup. Memelihara dan tidak merusak dengan apa yang Tuhan beri, adalah contoh menjadi penikmat yang baik. Alam juga seperti manusia, yang ingin disayangi dan dicintai. Manusia membutuhkan alam dan alam membutuhkan manusia, singkatnya adalah “saling menjaga’’.

 


MODEL MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MENURUT HAMMER, THOMAS & KILMAN, TING TOOMEY

  Komunikasi Antar Budaya Menurut Hammer Perintis yang penting kepada kompetensi budaya ialah sensitiviti antara Budaya   Menurut Hammer, se...