Tawangmangu yang Menakjubkan
Oleh : Rere Sularita
Jawa Tengah adalah kampung halaman
tercinta, dimana terdapat banyak tempat wisata, tempat kulineran, tempat
pendidikan dan masih banyak lagi. Sebagai tempat penghilang penat dari kota Jakarta. Tempat menenangkan
diri, tempat berteman dengan alam, berjalan di kaki gunung, bermain di sungai dengan
kaki yang di celupkan ke dalam air, berjalan di tengah sawah dengan angin yang
berhembus kencang dan membantu para petani menanam padi. Bahagia sesederhana
itu.
Setelah lama bergelut dengan hiruk pikuk Kota Jakarta, saya dan keluarga saya memutuskan untuk mengunjungi destinasi
wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah, yaitu Tawangmangu.
Pagi yang cerah, suara burung
berkicauan, langit biru membentang dengan indahnya dan bunga - bunga di halaman
rumah berseri - seri mengikuti angin yang berhembus. Matahari yang bersinar
dengan hangatnya dan angin yang menenangkan membuat saya sangat menikmati
perjalanan itu. Selama perjalanan melihat pohon - pohon yang menjulang tinggi,
gunung yang masih tertutupi kabut dengan tebalnya dan sawah terhampar sangat
luasnya yang sangat memanjakan mata.
Jalan yang berkelok - kelok menambah
kesan " Selamat Datang di Tawangmangu". Ditambah dengan pohon - pohon
tumbuh dengan rindangnya, bebatuan besar di sepanjang jalan menanjak yang
memperlihatkan " Tawangmangu " dengan asrinya. Rumah - rumah di
samping kanan kiri jalan tersusun dengan rapih dan penduduk yang sedang
bercengkrama dengan asiknya diluar rumah.
Selama hampir 1 jam setengah, waktu
menunjukkan pukul 10.00 A.M, tiba di tempat tujuan. Saya memperhatikan sekitar,
kupu - kupu terbang dengan sayap indahnya dan burung berterbangan ria
menandakan senang banyak yang berkunjung. Grojogan
Sewu, itu namanya. Wisata ini terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah.
Pohon - pohon yang hidup ratusan
tahun masih berdiri dengan gagahnya, pedagang yang sibuk menjajakan barang
dagangannya dan terdapat tempat sewaan kuda dari penduduk setempat untuk di
tunggangi dan berkeliling di sekitar Wisata Alam Grojogan Sewu.
Untuk bisa sampai ke Grojogan Sewu,
harus melewati beberapa ratus anak tangga yang berkelok - kelok, di setiap
turunan anak tangga terdapat pos untuk istirahat yang dinamakan ' shelter '
terdiri dari 10 shelter untuk mencapai Wisata Alam Grojogan Sewu. Sebelum
sampai disana, saya melewati outbond flying fox, dan disepanjang perjalanan
menuju Grojogan Sewu banyak kera - kera yang berkeliaran yang seharusnya tidak
diganggu.
Harus berjalan melewati 1.250 anak tangga agar bisa mencapai puncaknya. Sejuknya udara dan indahnya panorama sekitar langsung menghapus rasa lelah. Pertama kali melihatnya, secara langsung disuguhkan dengan pemandangan yang mengagumkan sekali, air terjun yang jatuh sangat derasnya dari ketinggian kurang lebih 81 meter dan dikelilingi tebing - tebing tinggi yang ditumbuhi dengan pepohonan hijau, dan suara air terjun yang membuat suasana menenangkan.
Dengan harga tiket yang terbilang
cukup murah hanya Rp. 7000/orang, dapat menikmati pemandangan yang membuat saya
‘ speechless ‘ dengan ciptaan Allah
Swt. yang begitu indahnya. Pepohonan rindang yang selalu menemani dan menjadi
sahabat ketika berada disana. Udara yang sejuk membuat hati dan pikiran tenang.
Grojogan
Sewu juga memiliki sebuah mitos yang berkembang dari warga setempat. Mitos
ini berlaku untuk pasangan yang belum menikah, menurut penduduk warga sekitar,
mitos yang berkembang bagi sepasang kekasih yang belum menikah berani melintasi
jembatan di depan air terjun, maka hubungannya akan putus, tidak sampai ke
jenjang pernikahan.
Menciptakan memori yang berkesan, saya
dan keluarga berfoto - foto dan mengabadikan momen yang tak pernah terlupakan
tentang " Air terjun Seribu
".
Setelah lelah naik - turun tangga,
dengan nafas yang masih sedikit tersenggal - senggal, karena saya sangat ingin
tahu dengan tempat hiburan yang terkenal juga dan akhirnya saya mengunjungi
tempat hiburan yang dikenal dengan " Bukit
Sekipan " yang berlokasi di jalan Sekipan, Kalisoro, Tawangmangu, Jawa
Tengah.
Di awal pintu masuk, disuguhkan
dengan papan nama “ Bukit Sekipan “dan patung - patung beraneka ragam seperti,
sapi, harimau, kudanil, burung elang dan keong mas. Patung - patung ini dipahat
dengan sangat apik sekali. Ukurannya mirip seukuran tubuh manusia dan bentuknya
mirip dengan yang aslinya.
Jalan yang dipenuhi oleh berbagai macam warna membuat tempat hiburan ini menjadi lebih hidup dan berwarna, diatas kepala terlihat banyak sekali payung warna - warni dan lampion yang menggantung dengan indahnya menambah kesan cantik yang tidak pernah lepas di pandang. Lalu, terdapat 90 spot untuk berfoto yang sangat menarik dan instagramable. Terdapat outbond yang seru dan didalamnya juga terdapat berbagai wahana permainan yang sangat banyak yang unik dan menarik.
Bukit Sekipan, memiliki kesan tersendiri
untuk siapapun yang melihatnya. Bukit Sekipan mempunyai tema wahana berbeda
yang menambah ciri khas dari wisata ini, seperti wahana Kampung Halloween,
Taman Lampion, 3D Art, Replika Presiden RI, Miniatur Dunia, Waterboom Mini,
Gembok Cinta, Gua Hantu, Kapal Titanic dan masih banyak spot foto selfie
lainnya. Dengan harga tiket masuk Rp. 50.000, saya mendapatkan lebih dari cukup
dan sangat menikmati sekali. Fasilitasnya juga memadai, seperti tempat parkir,
toilet, tempat ibadah, dan tempat makanan atau resto.
Selain itu, Bukit Sekipan ini terlihat sangat bersih dan terawat sekali. Ditambah dengan suasana alam di sekitar Bukit Sekipan yang sangat asri dan alami. Siapapun yang mengunjunginya pasti seakan tersihir dengan yang ada di dalamnya. Seolah - olah Bukit Sekipan ini mempunyai magnet untuk siapa saja yang berkunjung, untuk mencoba semua sarana yang berada di ‘ Bukit Sekipan ‘ serta, tidak luput dari keramahtamahan penjaganya.
Di Bukit Sekipan ini saya melakukan
berbagai aktivitas seperti jalan-jalan sembari menikmati pemadangan gunung
lawu yang menawan, berjalan dibawah awan yang sedikit gelap dan matahari yang
sedikit demi sedikit tenggelam menyisakan kesunyian, gerimis perlahan – lahan
turun membasahi tanah dan rerumputan. Karena jam sudah menunjukkan pukul 17.00
P.M dan hari sudah semakin petang, saya memutuskan untuk menyudahi perjalanan,
dan kembali ke rumah. Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan tapi
menyenangkan, akhirnya saya dan keluarga sampai rumah dengan selamat dan
beristirahat.
Mengabadikan sebuah ‘momen’ tidak hanya dengan mengingatnya saja, tetapi juga harus menikmatinya, agar ‘ momen ‘ itu akan selalu tersimpan rapi dan menetap dalam memori ingatan. Menciptakan kenangan yang murni dari ‘ hati ‘ yang benar – benar kita rasakan dalam ‘ hati ‘ akan menjadi kenangan yang paling manis sepanjang hidup. Jika sedang bernostalgia, pasti akan selalu terbayang. Ambil kenangannya dan tinggalkan jejak. Pengalaman bukanlah soal kemewahan tetapi bagaimana kita bisa bahagia dengan cara yang sederhana.
Banyak sekali nikmat yang Tuhan berikan,
dan sebagai penikmatnya harus selalu bersyukur dan selalu merasa cukup. Memelihara
dan tidak merusak dengan apa yang Tuhan beri, adalah contoh menjadi penikmat
yang baik. Alam juga seperti manusia, yang ingin disayangi dan dicintai. Manusia membutuhkan alam dan alam membutuhkan
manusia, singkatnya adalah “saling menjaga’’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar