Senin, 23 Mei 2022

LOGIKA KOMUNIKASI

Definisi Logika

Logika berasal dari kata “Logos”, dalam bahasa Inggris artinya “word”, “speech” atau “what is spoken”, lebih dekat dengan kata “reason” atau “thought”. Sehingga ilmu logika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid. Secara kebahasaan: berasal dari kata Yunani Logos berarti ucapan, bahasa, kata, pengertian, pikiran, akal budi, dan ilmu.

Secara peristilahan: suatu studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsip yangdigunakan dalam membedakan penalaranyang tepat dari penalaran tidak tepat. Atau Logika adalah suatu metode untuk mengukur ketepatan dalam berpikir dan membuat kesimpulan.

Logika disebut juga logika simbol karena mempelajari simbolisasi logika secara formal. Karena itu disebut logika formal, logika dipelajari sebagai sistem formal yang menjelaskan rumus-rumus ataupun sekumpulan aturan untuk derivasi. Derivasi dipahami sebagai pembuktian validitas argumen yang kuat dengan didukung kenyataan bahwa kesimpulan yang benar harus diperolah dari premis-premis yang benar.

Logika secara umum berhubungan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning) yang hanya secara umum mengambil kesimpulan dari premis-premisnya. Sedangkan penalaran induktif (inductive reasoning), yaitu studi tentang pengambilan kesimpulan umum yang diperoleh dari suatu penelitian atau observasi.

2.      Objek Logika

§   Objek Material (bidang kajian) Logika: penalaran berikut prosesnya.

§   Objek Formal (sudut pandang) Logika: ketepatan penalaran.

3.      Alasan berlogika

-          Untuk memanusiakan manusia (Al-Insan hayawanun nathiq)

-          Untuk menyempurnakan agama "La diinaliman la aqla lahu)

-          Untuk memantapkan ilmu pengetahuan"Man la yuhith biha ‘ilman la tsiqqata lanabiilmihi).

4.      Istilah-istilah teknis logika

·           Proposisi: kalimat yang mengandung unsur pengakuan danpengingkaran, dan selalu dapat dikenai kriteria benar atausalah.

·           Premis: proposisi berupa pengetahuan lama yang digunakansebagai pangkal tolak dalam proses penalaran.

·           Kesimpulan: proposisi berupa pengetahuan baru yang ditarikberdasarkan premis-premis.

·           Penyimpulan: proses dalam mana sebuah proposisi (kesimpulan) ditarik berdasarkan satu atau lebih proposisi lain yang digunakan sebagai pangkal tolak seluruh proses premis-premis.

·           Argumen: sekelompok proposisi yang dari padanya salahsatu (kesimpulan) dinyatakan diturunkan dari yang lain (premis-premis) yang memberi bukti bagi kebenaran proposisi yang bersangkutan.

5.      Jenis-Jenis Logika

*   Berdasarkan Sumber Perolehannya: Logika alamiah dan logika ilmiah. Logika Alamiah adalah jenis logika yang berdasarkan akal sehat yang dimiliki secara kodrati oleh setiap manusia sebagai makhluk rasional untuk menghadapi hal – hal keseharian yang bersifat rutin dan sepele. Sedangkan logika ilmiah adalah jenis lohika yang dimiliki manusia dengan mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip, norma-noma, teknik-teknik, hukum-hukum penalaran untuk mendapatkan ketepatan penalaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

*   Berdasarkan Zaman Munculnya: logika klasik dan logika modern. Logika Klasik diperkenalkan oleh Aristoteles yang kemudia mengembangkan suatu aturan-aturan untuk penalaran silogistik yang benar. Menurutnya, suatu silogisme adalah suatu argumen yang terbentuk dari pernyataan-pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut:

1.      Semua A adalah B (Universal Affirmative).

2.      Tidak A adalah B (Universal Negative).

3.      Beberapa A adalah B (Particular Affirmative).

4.      Beberapa A adalah tidak B (Particular Negative).

Suatu silogisme yang berbentuk sempurna disebut well-formed syllogism jika ia memiliki dua buah premis dan satu kesimpulan, di mana setiap premis memiliki satu pokok (term) bersama dengan kesimpulan dan satu lagi pokok bersama dengan premis lainnya.
Sedangkan Logika modern adalah
atau Logika Simbolik dikembangkan dari logika Aristoteles oleh Augustus De Morgan (1806-1971) dan George Boole (1815-1864). Logika ini membahas argumen-argumen yang memungkinkan sesuatu dapat dimasukkan ke dalam bentuk yang lebih luas daripada hanya bentuk silogistik.

*   Berdasarkan bentuk dan isi argumen: logika formal dan logika material. Logika Formal adalah logika yang menyelidiki “kesahihan bentuk” argumennya: apakah kesimpulannya diturunkan secara tepat danlurus dari premis-premisnya. Logika Material adalah logika yang menyelidiki “kebenaran isi” setiap proposisi-proposisi dalam argumen: apakah proposisi-proposisi itu benar dan sesuai kenyataan.

*   Berdasarkan proses penyimpulan: logika deduktif dan logika induktif. Logika Deduktif adalah logika yang bertolak dari pengetahuan lama bersifat umum menuju pengetahuan baru bersifat khusus, atau dari premis-premis menuju kesimpulan (silogisme), sambil mengindahkan kesahihakan proses itu membentuk argumen yang bersifat analitis, tautologis dan apriori. Logika Infduktif adalah logika yang beranjak dari pengetahuan lama bersifat khusus menuju pengetahuan baru bersifat umum melalui observasi empiris dan penalaran sintesis yang menghasilkan argumen bersifat sintesis, general, dan aposteriori, yang dianggap kuat jika kasusnya banyak dan probabilitasnya lebih kuat.

*    

6.      Manfaat Logika Dalam Komunikasi

Yaitu logika berkaitan dengan telaah terhadap asas-asas dan metode penalaran secara benar (Deals with the study of the principles and methods of correct reasoning). Logika sangat penting dalam komunikasi, karena apa yang dipikirkan harus dikomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan harus merupakan putusan dari proses berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODEL MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MENURUT HAMMER, THOMAS & KILMAN, TING TOOMEY

  Komunikasi Antar Budaya Menurut Hammer Perintis yang penting kepada kompetensi budaya ialah sensitiviti antara Budaya   Menurut Hammer, se...